Kamis, 23 Oktober 2014

FIIL-FIIL YANG MABNY


( FI’IL- FI’IL YANG MABNIY ) 

 الأفْعَالُ المَبَنِيَات

Yang termasuk fi’il mabniy adalah;
1.    Fi’il Madhi
2.    Fi’il Amr
3.    Fi’il Mudhari’ yang bersambung dengan Nun Inâts atau Nun Taukid

Mabniy-nya Fi’il Madhi
Untuk mengetahui fi’il- fi’il mabniy, dapat dilihat dari baris akhirnya. Adapun Fi’il Madhi Mabniy terdiri dari tiga macam;
1.
مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ
, contoh;
.كَتَبَ – كَتَبَتْ – كَتَبَتَا
2.
مَبْنِيٌّ عَلَى الضَّمِّ
, contoh;
.ذَهَبُوْا – جَلَسُوْا – كَتَبُوْا
3.
مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُوْنِ
, contoh;
.كَتَبْتُمْ – كَتَبْتَ – كَتَبْتُمَا
Mabniy-nya Fi’il Amr
Fi’il Amr Mabniy terdiri dari empat macam, yaitu;
1.    مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُوْنِ, contoh; .اُكْتُبْ – اِجْلِسْ – اِذْهَبْ
2.    مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ, yaitu bila bersambung dengan Nun Taukid, contoh;.اُكْتُبَنَّ – اِجْلِسَنَّ – اِذْهَبَنَّ
3.    مَبْنِيٌّ عَلَى حَذْفِ النُّوْنِ, yaitu mabniy dengan membuang huruf Nun di akhir kata. Karena pada asalnya fi’il mudhari’ berakhir Nun, contoh;  اُكْتُبَا – اِجْلِسُوْا – اِذْهَبِى
4.    مَبْنِيٌّ عَلَى حَذْفِ الأخِرِ, yaitu mabniy dengan membuang huruf akhir. Karena pada asalnya berakhiran huruf ‘Illat, contoh:.اُدْعُ – اِرْضَ – اِرْمِ
Mabniy-nya Fi’il Mudhari’

Fi’il Mudhari’ Mabniy terdiri dari dua macam, yaitu;
1.    مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُوْنِ, jika bersambung dengan نُوْنُ الإِنَاثِ, contoh:
يَكْتُبْنَ – يَجْلِسْنَ - يَذْهَبْنَ
2.    مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ, jika bersambung dengan نُوْنُ التَّوْكِيْدِ contoh:
يَكْتُبَنَّ – يَجْلِسَنَّ – يَذْهَبَنَّ
RINGKASAN:
Pembahasan Fi’il beserta pembagiannya terdiri dari;
1.    Pembagian Fi’il kepada Madhi, Mudhari’ dan Amr.
2.    Tashrif Fi’il Madhi, Mudhari’ dan Amr.
3.    Pembagian Fi’il Mudhari’ kepada Shahih Akhir, Mu’tal Akhir dan Af’al Khamsah.
4.    Pembagian Fi’il Madhi kepada Ma’lum dan Majhul.
5.    Pembagian Fi’il Mudhari’ kepada Ma’lum dan Majhul.
6.    Pembagian Fi’il kepada Mu’rab dan Mabniy.
7.    Tanda I’rab Fi’il Mudhari’.
8.    Tanda Mabniy-nya Fi’il.

LATIHAN
Sebutkan Mabniy-nya Fi’il-fi’il di bawah ini!
جَلَسُوْا – خَرَجَ – ذَهَبَا – اِذْهَبَا – اِرْمِ – اِهْدِ
اُخْرُجَنَّ  - اِرْجِعِى – رَجَعْنَا – ذَهَبْنَا – جَلَسْنَ
اُخْرَجَا – خَرَجَتْ – اِخْشَ – اُدْنُ – يَجْلِسْنَ

        
Petunjuk Latihan!

Untuk lebih memantapkan dan mempraktekkan pengertian yang telah dipelajari, dianjurkan untuk memperbanyak praktek dari al- Qur’an dengan tahapan- tahapan sebagai berikut;
1.    Menentukan fi’il-fi’il yang ada, apakah termasuk fi’il Madhi, Mudhari’ atau Amr.
2.    Menentukan fi’il Mudhari’, apakah termasuk Shahih Akhir, Mu’tal Akhir atau Af’al Khamsah.
3.    Menentukan i’rabnya, apakah marfu’, manshub atau majzum.
4.    Memperhatikan tanda i’rabnya.
5.    Kalau fi’il Madhi atau Amr pasti mabniy, tinggal menentukan mabniy-nya atas apa.


CONTOH
سَيَصْلَى
عَبَدْتُمْ
تَعْبُدُوْنَ
لَا أَعْبُدُ
قُلْ
Jawaban I
Mudhari
Madhi
Mudhari
Mudhari
Amr
Jawaban II
Mu’tal Akhir
Mabniy
Af’al  Khamsah
Shahih Akhir
Mabniy
Jawaban III
Marfu’
‘Ala sukun
Marfu’
Marfu’
‘Ala Sukun
Jawaban IV
Dhammah Muqadarah
-
Tsubutu Nun
Dhamah
-

CONTOH
لَتُسْأَلُنَّ
لِيُرَوْا
أَلَمْ يَجْعَلْ
تَرْمِيْهِمْ
أَلَمْ تَرَ
Jawaban I
Mudhari
Mudhari
Mudhari
Mudhari
Mudhari
Jawaban II
Mabniy
Mu’tal Akhir
Shahih Akhir
Mu’tal Akhir
Mu’tal Akhir
Jawaban III
‘Ala Dhammi
Manshub
Majzum
Marfu’
Majzum
Jawaban IV
-
Hadzfu Nun
Sukun
Dhamah Muqadarah
Hadzfu Akhir

MACAM-MACAM LAM


                                                         Macam- macam LAM

Terdapat beberapa macam LAM, yaitu;
1.    حَرْفُ جَرٍّ (Lam Huruf Jar), yaitu yang membuat isim menjadi majrur, contoh: لِلصَّلاَةِ – لِلَهِ – لِلنَّبِيِّ .
2.    لَامُ كَيْ (Lam Kay), yaitu yang membuat fi’il menjadi manshub dan mempunyai arti “untuk” atau “agar supaya”, contoh:
لِأَقْرَأَ
; Untuk aku baca
لِتَفْهَمَ
; Agar engkau faham
3.    لَامُ الجُحُوْدِ (Lam Juhud), yaitu yang membuat fi’il mudhari’ manshub dan mempunyai arti untuk menyangkal. Tandanya didahului oleh;مَا كَانَ  atau لَمْ يَكُنْ atau yang dapat ditashrifkan dari keduanya. Lam Juhud tidak mempunyai arti khusus, contoh:
مَا كُنْتَ لِأَفْهَمَ
; Saya betul- betul tidak faham
لَمْ يَكُنْ لِيَذْهَبَ
; Ia betul- betul tidak pergi
4.    لَامُ الأَمْرِ (Lam Amr), yaitu yang membuat fi’il menjadi majzum dan mempunyai arti memerintah, contoh:
لِيَدْخُلْ
; Suruh dia masuk
لِيَخْزُجْ
; Suruh dia keluar
5.    لَامُ التَّوْكِيْدِ  (Lam Taukid), yaitu Lam yang berfungsi sebagai penguat arti dan tidak membuat fi’il mudhari’ berubah namun tetap marfu’, contoh:
لَيَرْجِعُ
; Sungguh dia akan datang
لَيَسْمَعُ
; Sungguh dia akan mendengar