Selasa, 26 Februari 2019

المغني في تعليم النحو - ٤ المقدمة (٢)

[27/2 14:22] :

بسم الله الرحمن الرحيم..
الحمد لله رب العالمين ،حمدا يوافي نعمه ويدافع نقمه ،ويكافئ مزيدة، والصلاة والسلام على المبعوث رحمة للعالمين.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته..

Alhamdulillah... hari ini , *23 Februari 2019*, kita memasuki pembelajaran kitab nahwu Al Mughni ,
masih di *Pekan Pembukaan ke : 4*
Bab. Muqoddimah ,hal : 8 - 9 ..

     اللهم إني أسألك علما نافعا ورزقا طيبا وعملا متقبلا ..

[27/2 14:22]

٤ – مُزَاحَمَةُ اللُّغَةِ
الْعَامِّيَّةِ لِلُّغَةِ الْفُصْحَى ، بَلِ اسْتَطَاعَتِ السَّيْطَرَةُ عَلَيْـهَا تَمَامًا – فِيْ وَقْتِنَا الْحَاضِرِ – فَالطَّالِبُ يَسْمَعُ وَيَتَكَلَّمُ الْفُصْحَى فِي الْفَصْلِ فَقَطْ، أَمَّا فِيْ غَيْرِ ذَلِكَ فَلَا يُسْمَعُ إِلَّا الْعَامِّيَّةُ.

       ٥ – قِلَّةُ اجْتِهَادِ الطَّالِبِ، فَالْحَقِيْقَةُ أَنَّ الطَّالِبَ فِيْ وَقْتِنَا الْحَاضِرِ كَسْلَانُ فِيْ طَلَبِهِ الْعِلْمَ، فَالْوَاجِبُ عَلَيْهِ الِاجِتِـهَادُ، وَالْمُثَابَرَةُ، وَمُرَاجَعَةُ الدُّرُوْسِ أَوَّلًا بِأَوَّلٍ، فَـهِيَ طَرِيْقُهُ لِتَحْصِيْلِ الْعِلْمِ، وَفَهْمِهِ .

       وَحُبًّا لِلُغَةِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ وَرَغْبَةً فِيْ خِدْمَةِ أَبْنَائِي الطُّلَّابِ اسْتَعَنْتُ بِاللهِ تَعَالَى وَقُمْتُ بِإِعْدَادِ مُلَخَّصٍ لِلْقَوَاعِدِ النَّحْوِيَّةِ ، اِبْتَعَدْتُ فِيْهِ عَنِ الْحَشْوِ الْمُخْلِ، وَالتَّطْوِيْلِ الْمُمِلِّ، وَجَعَلْتُهُ بِأُسْلُوْبٍ وَاضِحِ الْمَعَانِيْ، يُقَرِّبُ الْقَوَاعِدَ مِنْ أَفْـهَامِ الْمُتَعَلِّمِيْنَ لِيَسْـهُلَ عَلَيْهِمْ بَعْدَ ذَلِكَ – إِنْ شَاءَ اللهُ – فَـهْمُ الْأَبْوَابِ النَّحْوِيَّةِ بِمَوْضُوْعَاتِـهَا الْمُتَشَعَّبَةِ.   وَسَمَّيْتُهُ ((الْمُغْنِيْ فِيْ تَعْلِيْمِ النَّحْوِ)) قَصَدْتُ بِهِ أَنْ يَكُوْنَ فِيْ مُتَنَاوِلِ الطَّالِبِ الْمُبْتَدِئِ، وَمُغْنِيًا لِلطَالِبِ الْمُقْتَصِدِ، فَفِيْهِ مِنَ الْفَوَائِدِ النَّحْوِيَّةِ مَا لَا غِنًى لِطَالِبِ النَّحْوِ عَنْـهَا . 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

4. Lebih dominan menggunakan  bahasa ‘amiyah (bahasa daerah) dibandingkan bahasa fusha (bahasa yang fasih yang sesuai dengan kaidah bahasa Arab), bahkan bahasa ‘amiyahnya mengalahkan fushanya secara menyeluruh, sehingga di zaman kita sekarang ini seorang siswa dia mendengar dan berbicara bahasa Arab yang fusha hanya de kelas saja, adapun di luar kelas yang terdengar (di dalam percakapan mereka) hanya bahasa ‘amiyah saja.

5. Minim serta rendahnya keseriusan siswa (dalam belajar bahasa Arab), sebenarnya seorang siswa di zaman kita sekarang ini adalah orang yang malas dalam mencari ilmu. Seorang siswa harusnya sungguh-sungguh, tekun, dan mau mengulang-ulang pelajaran diurut dari yang pertama lalu yang berikutnya dan yang berikutnya hal itu merupakan cara seorang siswa untuk bisa mendapat ilmu dan faham terhadapnya.

Karena kecintaanku terhadap bahasanya Al-qur’an yang mulia yaitu Bahasa Arab dan keinginanku untuk bisa membantu putra-putraku yaitu para pelajar, maka dengan mengharapkan pertolongan dari Allah saya telah menyiapkan tulisan yang merupakan kesimpulan dari kaidah-kaidah nahwu yang di dalamnya saya menghindari kata-kata sisipan yang bertentangan, pembahasan panjang lebar yang kadang bisa membosankan, dan saya berusaha menggunakan gaya bahasa yang maknanya jelas yang bagi para pelajar bisa lebih mudah untuk bisa memahami kaidah-kaidah nahwu, yang setelah itu insyaallah para pelajar mudah memahami bab-bab di dalam pelajaran nahwu beserta kandungan pembahasannya yang bermacam-macam cabangnya.

Saya memberikan nama kitab ini dengan ALMUGHNY FII TA’LIIMIN NAHWI dengan tujuan yang merupakan harapan saya adalah semoga kitab ini bisa digunakan oleh para pemula yang belajar nahwu, dan juga bisa mencukupi bagi mereka yang sudah pertengahan, yang di dalamnya terdapat faidah-faidah nahwu yang pasti dibutuhkan oleh setiap siswa yang belajar nahwu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar