Jumat, 27 September 2019

CARA NULIS EJAAN ARAB INDO

۞TULISAN ARAB -INDONESIA۞

Ada beberapa kaidah untuk  menulis nama dengan huruf arab , kadang hal ini dianggap sepele tapi penting untuk  diperhatikan. Apalagi yang sudah belajar bhs arab suruh nulis namanya sendiri....gak bisa...malu lah tentunya.
Ini nih dia aturannya,  setelah baca tuntas praktekkan , blm bisa ulangi lg baca aturannya sp bisa :

1.Tdak memakai alif lam ta'rif (ۢال) karena nama orang sudah termasuk ma'rifah.

2.Perhatikan penggunaan vokal ,
Vocal A : menggunakan tambahan huruf Alif ( ا)
Vocal U : menggunakan tambahan huruf Wawu (و )
Vocal  I  : menggunakan tambahan huruf Ya' (ي )
Vocal E : menggunakan tambahan huruf kasrah dan ya' ( ـِي )
Vocal O : menggunakan tambahan huruf dhommah dan wawu (ـُو )

3.Yang berakhiran Konsonan,
Penulisan dua huruf konsonan, hanya ditulis dengan satu huruf konsonan saja.
Contoh : Hillary Clinton = هيلاري كلينتون
Dalam penulisan nama di atas, huruf konsonan yang doble ‘ll’ hanya ditulis dengan satu huruf yaitu ‘ل’ sedangkan ‘ا’ menunjukkan bahwa setelahnya adalah huruf ‘a’ seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya huruf konsonan selalu ditampakkan.

4. Bunyi huruf
P    : menggunakan Huruf ba'  ( ب )
G    : menggunakan qof (ق )
NG : menggunakan Nun dan Jiim, (نج )
Penulisan (NG) dan (NY)
Dalam penulisan (ng) di bahasa Arab, ada dua kaidah yang pertama menggunakan (نج) dan (نغ) sedangkan penulisan (ny) menggunakan (نيا).

Contoh:
Bambang = بامبانج / بامبانغ

Benyamin = بينيامين

5. Penulisan nama latin ke Arab sesuai dengan cara bacanya, bukan sesuai dengan penulisan dalam huruf latinnya.

Contoh :
Jusuf Kalla = يوسف كالا
Dalam penulisan di atas, Jusuf Kalla tidak ditulis جوسف كالا  karena dalam membacanya Yusuf bukan Jusuf

6.Penulisan huruf hamzah di awal kata (ء/أ). Karena sering kali kita menulis hanya alif (ا) saja di awal kalimat. Padahal kita tahu bahwa alif itu tidak bisa menerima harokat.

Contoh :
Elizabeth = أليزابيث  bukan اليزابيت karena jika kita tidak menuliskan hamzah diawal kalimat tersebut maka ejaannya menjadi ‘Lizabeth’ bukan‘Elizabeth’.

7. Penulisan huruf (th) tidak menggunakan ت tetapi ث.
Contoh:
Elizabeth = أليزابيث  bukan   أليزابيت.

8. Penulisan huruf ‘c’ dalam bahasa Arab menggunakan huruf ج, س, atau ش.

Contoh : Cimahi                      : سيماهي

                Aceh                          : آشية/آتشية

                Prancis                       : فارانسا

                Ceko                         : تشكي

                Citra Kirana              :  جترا كيرانا

9. Penulisan huruf ‘k’  menggunakan  ‘ك’ atau ‘ق’

Contoh : Korea           : كوريا

                Kairo            : قاهراه

10. Penulisan nama harus memperhatikan dari bahasa mana nama tersebut, berasal dari bahasa Arab atau Indonesia atau bahasa lainnya. Karena jika nama tersebut menggunakan bahasa Arab kemudian kita ubah ke bentuk Arab dengan bahasa Indonesia maka akan terjadi kesalahan arti atau makna.

Contoh            :
Selamet tidak bisa kita tulis ke bahasa Arab (سيلامت ) karena pada dasarnya kata tersebut berasal dari bahasa Arab yang artinya keselamatan. Maka harus kita tulis (سلامة)

Ada lagi hal yang unik yang berlaku di masyarakat khususnya masyarakat Jawa. Ketika memberi nama seorang anak dalam bahasa Arab, maka orang Jawa khusunya umat Islam akan memberi nama anaknya menggunakan bahasa Arab. Misalnya : Ahmad Hasan. Tetapi, mereka (orang Jawa Islam) rata2 tidak akan menggunakan huruf ‘h’ dalam penyebutan nama sehari-hari. Mereka akan memanggil anak tersebut dengan panggilan ‘Kasan’. Bagi orang yang baru mendengar, mungkin terlihat asing. Dan sangat mungkin terjadi dalam penulisan namanya akan menjadi Ahmad Kasan akan ditulis dalam bahasa Arab (أحمد كسن )padahal yang dimaksud di sini adalah (حسن)  yang berarti baik bukan (كسن)  yang tidak ada artinya dalam bahasa Arab.

Dalam penulisan nama tokoh, tempat, atau negara, kita tidak boleh egois menggunakan huruf pegon yang kita punya. Karena jika kita menggunakan huruf pegon yang berkembang di Indonesia, maka ketika tulisan kita dibaca oleh khalayak ramai, maka akan menimbulkan kesalahan arti. Karena dalam bahasa Arab, nama-nama tempat, daerah, tokoh, dan negara sudah mempunyai standar sendiri dalam bahasa Arab.

Bagaimana kita membedakan pembacaan huruf ‘o’ dan ‘u’ yang sama-sama ditulis dengan menggunakan satu huruf saja dalam bahasa Arab yaitu huruf ‘و’. Di sini saya berargumen bahwa untuk membedakan keduanya itu kita bisa menggunakan filling atau perasaan kita dengan mengira-ngira tulisan itu lebih enak kita baca ‘o’ atau ‘u’.

Misalnya :
Joko Widodo = جوكو ويدودو 
bagi kita yang sudah mengetahui kaidah penulisan bahasa Arab, tidak mungkin rasanya kita akan membacanya menjadi Juku Widudu. Karena nama itu sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Dalam transileterasi Latin-Arab, ada satu huruf yang mempunyai banyak versi penulisan hurufnya dalam bahasa Arab, misalnya ‘c’ menjadi ‘ج’, ‘س’, atau ‘ش’. Itu semua bergantung pada aspirat atau bunyi bahasa.

Contoh penulisan :

Endang, ُإينْدَانج
Andik,  ُآنّدِيك
Susilo , سوسيلو
Ivana, إِيْفَانَا
Metri, مِيتري
Jhon, جُوْنُ
Ponorogo, بونوروقو
Penang, بينانج
Balikpapan, باليكبابانُ
Selangor, سيلانجورُ
Bogor, بوقورُ

Selamat berlatih  mengutak atik nama dan Semoga bermanfaat

Oleh Ummu Qonitah.

Sumber : 
Hidayatullah, Moch. Syarif. 2014. Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia. Tangerang  : Alkitabah. 
dan bbrp tambahan.

12 komentar: