Kamis, 29 November 2018

Tafsir Muyassar : Basmalah

Tafsir Al Qur'an Harian 2: Basmalah

https://youtu.be/79btLdB5adY

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (1)

سورة الفاتحة. سميت هذه السورة بالفاتحة; لأنه يفتتح بها القرآن العظيم,

Surat Al-Fatihah. Surat ini dinamakan dengan “Al-Fatihah” karena Al-Qur’an Al-‘Azhiim dibuka/dimulai dengannya.

وتسمى المثاني; لأنها تقرأ في كل ركعة, ولها أسماء أخر.

Dan surat ini dinamakan juga dengan Al-Matsani, karena ia senantiasa dibaca pada setiap raka’at shalat. Dan surat ini juga memiliki beberapa nama yang lain.

أبتدئ قراءة القرآن باسم الله مستعينا به,

Saya memulai pembacaan Al-Qur’an dengan menyebut nama Allah sebagai bentuk permintaan tolong kepadaNya.

(اللهِ) علم على الرب -تبارك وتعالى- المعبود بحق دون سواه, وهو أخص أسماء الله تعالى, ولا يسمى به غيره سبحانه.

Lafzhul Jalalah (اللهِ) adalah nama yang menunjukkan atas Ar-Rab -yang Mahasuci lagi Mahatinggi-, satu-satunya yang berhak untuk diibadahi tanpa selainNya, dan nama ini adalah nama yang paling khusus diantara nama-nama Allah ta’ala, dan tidak ada yang boleh dinamai dengan nama ini selain dia semata yang Mahasuci.

(Note: diantara nama Allah dari Asmaul Husna dan boleh dipergunakan untuk nama manusia adalah Kholid)

(الرَّحْمَنِ) ذي الرحمة العامة الذي وسعت رحمته جميع الخلق,

(الرَّحْمَنِ)

yaitu pemilik rahmat yang luas,
yang kasih-sayangnya itu mencakup seluruh makhlukNya.
(Meliputi seluruh makhlukNya baik yang mukmin maupun kafir).

(الرَّحِيمِ) بالمؤمنين, وهما اسمان من أسمائه تعالى، يتضمنان إثبات صفة الرحمة لله تعالى كما يليق بجلاله.

(الرَّحِيمِ)

yaitu yang menyayangi orang-orang yang beriman. Kedua nama ini adalah diantara nama-nama Allah ta’ala. Kedua nama yang disebutkan dalam ayat ini mengandung penetapan sifat rahmat (kasih-sayang) bagi Allah ta’ala sesuai dengan keagunganNya .

Faidah

[Para ulama berselisih tentang lafazh (اللهِ) apakah merupakan kata turunan dari kata lain, ataukah ia merupakan lafazh yang bersifat tauqifi dari Allah. Tapi, yang lebih benar -insya Allah- bahwa lafazh ini bersal dari kata (الإلٰه) ]

[Penetapan sifat-sifat seperti ini sangat penting, karena ada golongan dalam ummat Islam yang menafikan adanya sifat rahmat (kasih-sayang) bagi Allah. Mereka beranggapan bahwa penetapan sifat tersebut sama saja menyerupakan Allah dengan makhluk. Padahal ayat-ayat dan hadits-hadits banyak yang menetapkan sifat ini bagi Allah.]

[Jika mau difikirkan sejenak, sebenarnya mereka yang menolak penetapan sifat-sifat bagi Allah dengan alasan tasybih (penyerupaan) atau tajsim (memfisikkan), mereka itu sendirilah yang melakukan penyerupaan (tasybih) dan memfisikkan (tajsim) antara sifat Allah dengan makhlukNya. Karena kita yang menetapkan hal tersebut, hanyalah menetapkan sifat-sifat tersebut bagi Allah sesuai apa yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an atau yang dijelaskan Rasulullah dalam hadits yang shahih, tanpa mempermaslahkannya.]

[Metode yang benar dalam memahami ayat-ayat maupun hadits-hadits tentang sifat Allah adalah kita menetapkan apa yang ditetapkan dalam dalil tersebut tanpa menyerupakannya dengan makhluk.]

1 komentar:

  1. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif :
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus